Ini Empat Tanda Iman Kepada Allah SWT

Iman tidak sebatas beriman kepada Allah SWT, tetapi juga harus dibuktikan melalui perbuatan. Diantara bentuk-bentuk keimanan kepada Allah adalah takwa, malu, syukur, dan sabar. Itu seperti yang dijelaskan Syekh Nawawi al-Bantani di Nashaihul ‘Ibad. Dalam buku tersebut ia mengutip pandangan hukama yang menjelaskan:

Empat ritual iman adalah ketakwaan, kerendahan hati, rasa syukur, dan kesabaran

“Tanda iman kepada Allah SWT ada empat, yaitu: takwa, malu, syukur, dan sabar.”

Tanda pertama dari iman adalah takut. Taqwa berarti menaati perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya dengan penuh keikhlasan. Artinya, kita beramal semata-mata karena Allah. Tidak ada tujuan lain selain untuk mencapai keridhaan Allah SWT. Begitu juga saat menghindari larangannya. Kami meninggalkan maksiat bukan karena kami malu dengan orang lain, tetapi karena kami takut kepada Allah.

Tanda iman berikutnya adalah rasa malu. Sheikh Nawawi Dijelaskan, ada dua jenis rasa malu: rasa malu naluriah dan rasa malu agama. Rasa malu naluriah sama seperti rasa malu pada umumnya. Kita malu ketika aurat kita terlihat, kita malu ketika aib kita diketahui orang, dan seterusnya. Sedangkan rasa malu perselingkuhan adalah rasa malu melakukan perbuatan asusila karena takut kepada Allah SWT.

Maka orang mukmin harus bersyukur. Syukur memiliki dua bentuk: syukur kepada manusia dan kepada Tuhan. Bersyukur kepada orang-orang dengan berterima kasih dan memuji orang-orang yang berbuat baik. Sedangkan syukur kepada Tuhan adalah memuji dan menggunakan nikmat yang telah diberikan Tuhan untuk kebaikan, dan tidak menggunakannya untuk hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT.

Tanda iman yang terakhir adalah kesabaran, yaitu tidak mengeluh atas musibah atau cobaan yang menimpa. Setiap orang pasti pernah mengalami kesulitan. Seorang mukmin menerima kesulitan dengan kesabaran dan tidak menggunakan musibah sebagai alasan untuk lari dari Allah. Bahkan, musibah membawa mereka lebih dekat kepada Allah.

About Admin

Check Also

Kata Ahmad Ibn ‘Ajibah: Sabar itu Bukan Hanya Saat Ada Musibah

Dalam kehidupan sehari-hari, kata “sabar” sering diucapkan untuk menghibur seseorang yang sedang dihadapi bencana atau …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *